Sunday, February 24, 2013
Sunday, February 17, 2013
Rookies - Tentang Sebuah Impian
Beberapa hari lepas, isteri saya menyatakan hasratnya untuk membuka sebuah butik muslimah dalam tempoh beberapa tahun akan datang. Impian ini sebenarnya telah beberapa kali disuarakan kepada saya sebelum ini dan nasib kurang baik apabila pada hari berkenaan saya tiba-tiba mentertawakanya.
Saya sedar saya telah buat satu kesilapan. Kesilapan ini membawa ingatan saya kepada sebuah drama bersiri jepun iaitu ROOKIES. Sebuah drama yang begitu berbeza. Sebuah drama yang menceritakan perjuangan dalam mencapai impian. Berlatarbelakangkan kisah seorang guru dengan pelajarnya. Drama Rookies tidak seperti drama Great Teacher Onizuka (GTO) yang gila-gila. Rookies banyak menyelitkan elemen komedi dan persahabatan. Kepercayaan dan persahabatan menguatkan lagi jalan cerita yang dimainkan. Banyak adegan yang mampu membuatkan mata kita 'masuk habuk'.
Rookies memaparkan kisah sebuah Kelab Baseball Sekolah Tinggi Futakotamagawa yang telah digantung kerana kejadian pergaduhan. Akibatnya, ahli pasukan baseball Sekolah Tinggi Futakotamagawa telah dibenci oleh guru-guru dan pelajar. Malahan turut dipandang serong oleh pasukan baseball dari sekolah-sekolah lain. Pendek kata, Kelab Baseball Sekolah Tinggi Futakotamagawa langsung tiada harapan untuk kembali beraksi di padang.
Akhirnya muncul seorang guru, Kawata (lakonan Sato Ryuta) yang cuba menghidupkan semula kelab baseball dan meniup semula semangat ahli pasukan untuk kembali bermain. Pada ketika inilah IMPIAN pasukan untuk beraksi di liga paling tinggi (Liga Koshien) kembali mekar. Banyak halangan-halangan yang perlu ditempuh oleh Kelab Baseball Sekolah Tinggi Futakotamagawa untuk mencapai impian ke Koshien.
Benarlah kata-kata mereka yang telah berjaya, kejayaan hadir selepas mengharungi halangan-halangan yang terbentang. Halangan bukanlah satu masalah jika impian yang ditanam turut disertakan dengan semangat yang tinggi tanpa berputus asa. Akhirnya mereka layak ke Liga Koshien sekaligus menangkis semua tanggapan buruk yang pernah dilemparkan kepada mereka sebelum ini.
Berbalik kepada kesilapan saya itu. Saya teringatkan satu adegan dalam drama ini dimana Kawato Sensei berkata "Jangan sesekali mentertawakan impian seseorang. Biarpun ianya nampak mustahil, sebagai seorang manusia kita harus menyokongya". Nasib saya baik, tiada kemarahan. Hanya senyuman pahit yang dilontarkan oleh isteri saya dan saya mengerti itu adalah sebuah senyuman kecewa.
Secara spontan saya kata, kita kumpul modal sama-sama. Insyaallah akan dimakbulkanNYA. Senyuman manis kembali terukir. Fuhhh.......
Sebuah drama yang berbaloi untuk ditonton.....
m@tmin
18.2.2013
Wednesday, February 13, 2013
Tuesday, February 5, 2013
MODE : Balik Kampung...
Kata seorang teman, terapi minda yang terbaik adalah apabila pulang bercuti di kampung. Setuju dengan kata-katanya dan bagi saya sebagai seorang budak kampung, kampung adalah tempat dimana kita mengenal sebahagian dari diri kita.
' 3 hari lagi'.............
Damai pagi yang begitu menenangkan... (saat diidamkan)
Situasi 'BIASA' yang perlu ditempuh....(Cobaannnn)
*orang lain yang beraya, orang kita yang sibuk balik kampung...heheheh... : )
m@tmin
5.2.2013
Sunday, February 3, 2013
JANGAN SESEKALI BERPUTUS ASA....
"Kita lahir untuk menjadi JUARA... Jangan sesekali BERPUTUS ASA"...
Saya kongsikan sebuah cerita yang saya petik dari Blog ini...
Sebuah cerita motivasi yang biasa kita dengar dan baca. banyak dikongsikan di FB dan juga Blog. Harap-harap bahasanya boleh difahami.... Malas untuk taip balik.. : )
Di sebuah kota kecil, ada seorang gadis remaja yg sangat berbakat dalam menari balet. Berbagai piala & medali telah dimenangkannya di usianya yg masih belia. Ia bermimpi untuk menjadi seorang ballerina yg profesional, tapi belum ada kesempatan untuk menunjukkan bakat & talentanya.
Suatu hari, tersiar kabar bahwa seorang
pelatih balet terkenal akan menagadakan pertunjukan balet di kotanya. Si
gadis kecil begitu antusias untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Ia
meminta ibunya untuk menemaninya melihat pertunjukan itu, karena ia
berencana untuk menemui pelatih balet yg terkenal itu bila ada
kesempatan.
Setelah pertunjukan selesai, ia menunggu
untuk bertemu dengan si pelatih balet, tapi ia amat sangat sibuk
sehingga gadis kecil itu hampir berputus asa. Ketika orang-orang sudah
meninggalkan tempat pertunjukan tersebut, ia sendiri masih tetap duduk
di tempatnya, dan ternyata ia melihat pelatih itu sedang berada di
panggung karena ada properti yg tertinggal. Gadis itu berpikir betapa
beruntungnya dia dan si gadis kecil tidak menyia-nyiakan kesempatan emas
itu. Ia menghampiri pelatih itu dan berkata, “Pak, maaf saya
mengganggu. bolehkah sya meminta waktu bapak untuk menunjukkan kemampuan
saya, aya ingin sekali bapak melihat tarian balet saya”. Awalnya
si pelatih enggan memenuhi permintaan si gadis karena ia amat sibuk,
tapi melihat kesungguhan gadis kecil itu ia akhirnya mengiyakan. “Baiklah, saya akan beri kamu waktu 10 menit”, “baik, terima kasih pak”, seru gadis kecil itu dengan semangat.
Setelah itu, gadis itu naik ke panggung
dan pelatih itu duduk di bangku penonton untuk melihat kemampuan gadis
kecil itu. Si gadis kecil begitu bersemangat, ia menari dengan begitu
indahnya sambil melihat si pelatih dengan harapan karirnya dilambungkan
olehnya. Di menit pertama pelatih itu hanya terdiam. Menit kedua pelatih
itu mulai tersenyum. Di menit ketiga ia memperhatikan gadis itu dengan
sungguh-sungguh sehingga gadis itu menjadi tambah bersemangat dalam
menari. Menit keempat,pelatih itu benar-benar memperhatikan dengan
sungguh-sungguh. Tapi di menit kelima dia terdiam dan semenit setelah
itu tiba-tiba ia bangkit dari kursinya dan meninggalkan tempat itu dan
tidak kembali lagi.
Sewaktu melihat pelatih itu pergi begitu
saja, si gadis kecil merasa amat sedih. Ia merasa mungkin pelatih itu
berpikir ia tidak memiliki bakat yg membuatnya bisa menjadi ballerina
terkenal, mungkin ia hanya “sekedar” menonton tarian balet amatir yg
jelek dan ia sudah membuang-buang waktu untuk menontonnya. Ia
bersembunyi di dalam toilet sambil menangis tersedu-sedu karena apa yg
diharapkannya telah hilang begitu saja. Ia pulang ke rumahnya, ia buang
semua piala & medali yg dimenangkannya, ia gunting semua baju dan
sepatu baletnya, ia hancurkan semuanya dan ia buang “MIMPI” nya
jauh-jauh dari kehidupannya.
Beberapa tahun kemudian, gadis itu
berubah menjadi seorang wanita dewasa. Ia hanya bekerja sebagai seorang
pelayan di sebuah restoran kecil di kota itu. Ia menikah dan mempunyai
dua orang anak perempuan yg entah mengapa sangat menyukai balet.
Walaupun ia membenci balet sejak kejadian itu, ia tidak melarang anaknya
untuk belajar balet. Sebab pikirnya, yang penting anaknya bahagia
dengan apa yg dilakukannya.
Suatu hari anaknya mengajaknya untuk
melihat pertunjukkan balet, karena pertunjukan dipromotori oleh seorang
pelatih balet profesional yg sudah mendunia. Awalnya ia tidak mau
menonton pertunjukan balet itu tapi demi anaknya akhirnya ia menemani
mereka. Sewaktu ia melihat pamflet pertunjukan balet tersebut, betapa
kagetnya dia karena ketika ia melihat nama promotornya, ia melihat nama
sesorang yg telah membuatnya membuang semua mimpinya beberapa tahun
silam. Pria itu kini datang lagi ke kota itu, dan ketika pertunjukan
selesai anak-anaknya memintanya untuk memfoto mereka bersama pria itu.
Betapa marahnya wanita itu sehingga ia ingin melempar kamera ditangannya
ke wajah pelatih balet yg sangat terkenal itu.
Ketika anaknya selesai berfoto, ia
meminta anak-anaknya untuk keluar sebentar karena ia ingin berbicara
empat mata dengan pelatih tersebut. “Pak,apakah anda mengenal saya?”, tanya wanita itu. “Tidak, aku tidak mengenalmu. siapa kamu?”, jawab si pelatih balet. Dengan sedih bercampur marah,wanita itu bercerita tentang kejadian bertahun-tahun silam.
“Pak, 20 tahun yg lalu anda melakukan pertunjukan di tempat ini. dan ketika pertunjukan selesai saya memberanikan diri saya untuk menemui anda. Dan anda berkata akan memberikan waktu 10 menit kepada saya untuk menunjukkan kemampuan saya. Di menit pertama anda hanya terdiam melihat saya, dan saya ingin membuat anda terkesima dengan kemampuan saya. di menit kedua anda mulai tersenyum, menit ketiga anda mulai memperhatikan saya dan membuat saya semakin bersemangat dalam menari. tapi di menit keenam, anda tiba-tiba keluar dari tempat pertunjukan dan tidak kembali lagi. dan semenjak itu saya memutuskan untuk berhenti menari balet.” kata wanita itu dengan tersedu-sedu.
Ketika mendengar cerita wanita itu, terkejutlah dia dan berkata,
“Ya,saya ingat kamu. Apakah kamu tahu, ketika kamu meminta waktu saya
untuk melihat kamu menari balet awalnya saya merasa enggan, tapi melihat
kesungguhan kamu, saya bersedia memberikan waktu saya. Di menit pertama
saya berpikir kamu hanya penari balet biasa, tapi di menit kedua saya
tahu kamu memiliki potensi yg luar biasa. Di menit ketiga saya sadar
bahwa ada seorang Gadis kecil yg benar-benar berbakat di kota ini,d an
di menit-menit berikutnya saya benar-benar menikmati pertunjukan luar
biasa dari seorang ballerina dan saya berpikir untuk mengorbitkannya
sebagai ballerina profesional. Saya ingin memberikan kamu beasiswa untuk
belajar balet di amerika dan menjadi ballerina profesional, tapi saya
sadar bahwa formulir itu ada di mobil saya, karena itulah saya keluar
dari tempat pertunjukan itu. saya ingin mengambil formulir itu di mobil
saya, tapi karena banyaknya kertas yg bertumpuk-tumpuk membuat saya
harus mencari-cari formulir itu untuk diberikan pada seorang gadis kecil
yg amat sangat berbakat yg sedang menari di panggung pertunjukan di
dalam. Sekitar 3 menit saya habiskan untuk mencari formulir itu, dan
ketika saya kembali saya sudah tidak melihat gadis kecil yg menari
dengan indah itu.B ertahun-tahun saya mencari gadis yg sangat berbakat
itu tapi tak ada seorangpun yg tahu. Sayang sekali saya belum bertanya
siapa namanya dan ketika saya melihat sanggar-sanggar ballet di kota ini
saya tidak menemukan gadis itu dan saya menyerah.”
Mendengar kata-kata pelatih ballet itu,
si wanita hanya terdiam dan menangis dengan amat sangat. Karena ia tahu,
seandainya saja ia terus menari tanpa peduli bahwa pelatih itu pergi
meninggalkan dia, karena ia berkata bahwa ia akan memberikan waktu 10
menit kepadanya, bukan 6 menit, ia pasti kembali lagi dan saat ini ia
pasti sudah menjadi Ballerina yg terkenal. Dan yg tersisa hanyalah
sebuah penyesalan.
Sobat,dalam
hidup ni kita pasti juga sering mengalami apa yg dialami wanita
tersebut. Mungkin kita sudah melangkah,di langkah pertama kita gagal,di
langkah kedua kita juga gagal. Tapi masih ada langkah ketiga dan
seterusnya, jika di langkah kelima kita masih gagal kita harus terus
berjuang dengan pantang menyerah. Karena mungkin di langkah keenam kita
berhasil. Mungkin kita sudah mencoba 10 kali tapi masih gagal, tenang
saja, karena kita masih bisa mencoba untuk ke 11 kalinya.
Kolonel Sanders adalah salah satu contoh
dari orang yg pantang menyerah. Meskipun resep ayam kentucky-nya
ditolak oleh 1000 restoran, tapi ia tidak menyerah dan ketika ia mencoba
untuk ke-1001 kalinya, ia berhasil. Seandainya ia menyerah mungkin kita
tidak akan melihat dan menikmati lezatnya ayam kentucky di restoran KFC
yg sangat terkenal itu, bukan hanya di amerika tapi di seluruh dunia.
Jika kita sudah menyerah mungkin kita
akan menyesal di kemudian hari karena kita mungkin tinggal selangkah
lagi menuju kesuksesan & kebahagiaan. So,jangan pernah menyerah dan
jangan pernah berhenti untuk mencoba. Lakukan yg terbaik dan saat itulah
kita akan mendapatkan yg terbaik walaupun butuh waktu dan kesabaran
untuk meraihnya.
"Never Let Your Spirit Down"
(kata-kata pembangkit semangat yang saya pegang sejak 14 tahun yang lepas)
m@tmin
3.2.2013
Subscribe to:
Posts (Atom)